MARTAPURA – Bupati Banjar H Saidi Mansyur meraih penghargaan nasional Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI, diserahkan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tingkat Provinsi Kalsel di Alun-alun Ratu Zalecha, Martapura, Kamis (27/7/2023).
Penghargaan serupa juga diberikan kepada Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas, karena dinilai berhasil mengurangi angka stunting secara signifikan.
“Saya mengapresiasi segenap upaya dari Pemprov Kalsel, Pemkab Banjar dan daerah lainnya yang telah berusaha keras membantu pemerintah menurunkan angka stunting,” tuturnya.
Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengatakan, bahwa penghargaan ini menjadi pemicu semangat bagi pemerintah daerah dan seluruh stake holder untuk bekerja lebih keras menurunkan angka stunting sehingga bisa di bawah angka nasional.
” Kita bersama terus melanjutkan usaha ini sehingga Indonesia Emas 2045 sejajar dengan negara maju bisa diwujudkan,” cetusnya.
Sementara Ketua TP PKK Banjar Hj Nurgita Tiyas mengatakan, upaya ke depan lebih menantang sehingga inovasi baru harus dimunculkan bernama Say No Ting Ting, artinya kampanye anti stunting dan anti bullying.
” Kekerasan terhadap anak dan korban perundungan di sekolah masih ada. Kita ingin program pencegahan stunting sejalan juga dengan pencegahan perundungan. Membangun manusia yang sehat jiwa dan raga akan sangat penting mendukung akselerasi target nasional Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Kabupaten Banjar juga layak berbangga, sebab lencana emas bernama Dharma Karya Kencana diberikan Hasto Wardoyo kepada H Mansyur. Ini penghargaan khusus kepada pihak ketiga atau pengusaha yang berperan aktif membantu daerah dalam menekan angka stunting.
Penghargaan khusus nasional itu diberikan mengigat Kabupaten Banjar sangat cepat dalam menurunkan angka stunting, dari sebelumnya di kisaran 40 persen, menjadi 26,4 persen. Di Indonesia, dua provinsi yang berhasil signifikan menurunkan angka stunting adalah Sumsel dan Kalsel. Khusus Kalsel, terbaik penurunan stunting diraih Kabupaten Banjar, kemudian Banjarbaru, dan Tanah Bumbu.